INDUSTRIALISASI BUKAN KEINGINAN MELAINKAN KEBUTUHAN UNTUK KABUPATEN SUMBAWA - NARASIOTA.COM

INDUSTRIALISASI BUKAN KEINGINAN MELAINKAN KEBUTUHAN UNTUK KABUPATEN SUMBAWA

INDUSTRIALISASI BUKAN KEINGINAN MELAINKAN KEBUTUHAN UNTUK KABUPATEN SUMBAWA

INDUSTRIALISASI BUKAN KEINGINAN MELAINKAN KEBUTUHAN UNTUK KABUPATEN SUMBAWA


Oleh : Sofyan Hadi

(Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Magister Manajemen Inovasi Universitas Teknologi Sumbawa)


INDUSTRIALISASI BUKAN KEINGINAN MELAINKAN KEBUTUHAN UNTUK KABUPATEN SUMBAWA


Kemajuan ekonomi suatu daerah dapat dicermati dari seberapa besar kontribusi sektor industry terhadap pertumbuhan ekonominya. Industry dan pertumbuhan ekonomi ibarat dua sisi mata uang, karena industri identik dengan nilai tambah, transfer teknologi dan penyerapan tenaga kerja sebagai syarat pertumbuhan ekonomi.


Peran strategis sektor industri sebagai mesin pembangunan ekonomi, bukan tanpa alasan karena sektorindustri akan membawa dampak yang positif untuk segala lini, yakni meningkatnya nilai kapitalisasi modal, kemampuan menyerap tenaga kerja yang besar, serta penambahan nilai dari setiap bahan dasar yang diolah.


Pada tahun 2022 banyak pendaftar pencari kerja di Kabupaten Sumbawa sebesar 1.811 pencari kerja dan hanya 961 pencari kerja yang telah ditempatkan atau mendapatkan pekerjaan (BPS 2023). Dengan hanya 53% dari pencari kerja yang mendapatkan pekerjaan, maka perlu adanya industrialisasi sebagai solusi untuk terbukanya lapangan pekerjaan di Kabupaten Sumbawa.


Industrialisasi secara konseptual dapat dikatakan sebagai suatu keadaan dimana sosial ekonomi ditransformasikan dari kondisi pra industri dengan pendapatan rendah menuju industrialisasi dengan pendapatan yang cenderung lebih tinggi dengan sektor industri pengolahan sebagai leading sector, maksudnya adalah dengan adanya perkembangan industri maka akan memacu dan mengangkat pembangunan sektor-sektor lainnya.


Berdasarkan pengalaman disebagian besar daerah, dapat disimpulkan bahwa industrialisasi adalah suatu keharusan karena menjamin kelangsungan proses pembangunan ekonomi jangka panjang dengan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan yang menghasilkan pendapatan perkapita setiap tahun.


Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu kabupaten yang memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Dari Madu, Kopi, Jagung dan Hasil Pertanian lainnya. Menurut data Provinsi NTB Tahun 2022, Kabupaten Sumbawa Menjadi penghasil Kopi dan Jagung terbesar di Provinsi NTB dengan Produksi 1.980 Ton Kopi dan 668.752 Ton Jagung.


Dengan sumber daya yang melimpah tersebut seharusnya Industrialisasi menjadi sebuah kebutuhan bukan hanya keinginan semata. Pemerintah Kabupaten Sumbawa harus bekerja sama dengan Akademisi - akademisi sebagai penggerak ide dasar sebuah Inovasi.


Kampus – kampus yang ada di Kabupaten Sumbawa banyak menghasilkan Ide – ide dasar yang Siap untuk dilanjutkan untuk ke tahap proses industrialisasi. Salah satu langkah awal dalam industrialisasi yaitu dengan membangun pabrik - pabrik pengolahan untuk dapat memproses bahan dasar menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi dengan nilai yang lebih ekonomis.


Pada Kamis 14 September 2023 lalu Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah telah  meresmikan tiga pabrik pengolahan jagung sekaligus. Ketiga pabrik tersebut adalah Feedmill (pembuatan pakan ternak), Corn Seeds (Penyediaan Benih Jagung) dan Corn Dryer (Pengering Jagung). Ketiga pabrik itu dibawah naungan PT. TAZA Industri Internasionalyang beroperasi di kawasan Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB.


Langkah awal tersebut diharapkan mucul dengan konsep yang sama namun industri yang berbeda, seperti contohnya pabrik pengolahan kopi, pengolahan madu, dan pengolahan sumber daya alam lainnya. Industrialisasi diharapkan mampu menjawab terkait permasalahan lain yang ada di Kabupaten Sumbawa seperti ketersediaan lapangan pekerjaan, angka kemiskinan, hingga pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumbawa.


EmoticonEmoticon

Formulir Kontak